Eksotisme Teluk Kiluan Dan Laguna Gayau Lampung | Jakarta itu kalau nggak macet ya kayak kita makan gak pake sambal, kurang pedes – kurang yahuddd. Cuma ya kepedesan juga gak enak sama halnya seperti macet banget juga gak enak, stuck kayak jodoh hehehe. Jadi curhat nih. Oke sekian sedikit curhatan gw dan lanjut ke topik jalan jalan kita.
O iya, betewe eniwe buswe, postingan kali ini lebih banyakan sharing foto daripada detail soal Eksotisme Teluk Kiluan dan Laguna Gayau Lampung menggunakan kata-kata. Next aja ya bahasan detailnya. Kayak sneak peak gitu deh
Berawal dari ngobrol sambil ngopi-ngopi di daerah Kemang lalu muncullah ide untuk reunion. Reunion kali ini bukan alumni sekolah atau kuliah melainkan kita ber-7 dalam grup ‘Bolangers’. Tujuan dan waktu pelaksanaannya sudah deal yakni wilayah Lampung, lebih tepatnya ke Teluk Kiluan.
Mari Berangkat!! Menikmati Eksotisme Teluk Kiluan Dan Laguna Gayau Lampung
Rencana berangkat pukul 09.00 malam kita naik mobil ber 8 (bayangin tuh mobil muat aja). Setelah personil komplit kita langsung cabut karena perhitungan kita masih harus antri nyebrang di Merak dan lanjut ke kawasan Teluk Kiluan di Lampung Selatan yang memakan waktu kurang lebih 8 sampai 9 jam.
Rasa lapar pun melanda. Di samping itu perutku juga mules, maklum sudah jamnya cari inspirasi kalo jam segitu (baca ; pengen buang air besar).Selang waktu 45 menit dari Bakaheuni kita singgah di rumah makan, tanpa menunggu lama kita langsung nyaplok menu sarapan pagi itu.
Perjalanan Di Permukaan Bulan Menuju Teluk Kiluan
Kembali ke perjalanan dan medan jalannya lumayan ‘gradakan’ setelah melewati wilayah Kalianda – serasa melewati permukaan bulan yang penuh lubang gitu deh. Rencana mau tidur nyempil di mobil apadaya banyak goncangan …hehehe.
Ibaratnya sudah gak tahan pengen cepet sampai lokasi dengan medan jalan yang lumayan menguras waktu tempuh karena di beberapa lokasi ada perbaikan jadi musti antri untuk lewat.
Lubang di beberapa titik membuat kami kewalahan melajukan mobil dan musti cari space untuk bisa lolos. Dan aroma pantai sudah mulai terasa, semilir angin dan banyaknya pohon kelapa nyiur ditepi pantai.
Di depan sana, pantai tertimpa cahaya matahari – seperti kilauan bintang sudah menyambut.
Bisa dibayangkan saat kita tidur terdengar suara ombak di bawahnya. Tanpa berlama lama lagi kita sudah langsung check in di homestay pak Solihin yang punya 2 kamar. Dan tanpa berlama-lam, kami semua langsung menuju Laguna Gayau.
Laguna Gayau Dan Teluk Kiluan Lampung Yang Menggoda
Laguna Gayau berukuran panjang 6 meter dan lebar 3 meter dan untuk menuju ke lokasi Laguna kita musti melalui bukit dan jalan di batu batu karang pinggir pantai (jadi selamat berkeringat dan menarik napas panjang).
Malam hari kita berkumpul di anjungan sambil menikmati udara pantai dan posisi anjungan persis didepan kamar homestay tempat kami bermalam. Berharap bisa lama disini dan nikmatin bangun pagi dengan view pantai.
Pukul 06.00 kami sudah siap berangkat untuk melihat para dolphin (yang notabene akan keluar ke permukaan laut sekitar pukul 8 pagi). Menaiki jukung yang maksimal diisi 4 orang kami melaju menuju laut lepas.
Bisa dibayangkan kalau posisi kita melawan arus laut dan sesekali perahu seperti naik dan loncat sesekali itu saya langsung pegang perahu dengan sekuat tenaga( efek gak bisa renang cuy).
Rasa penasaran dan takut seketika hilang ketika melintas sekumpulan lumba2 berenang dipermukaan laut. Sebagian berlompatan, indah …. Saya pun sampai lupa mengabadikan moment tersebut sampai pada saat temen satu perahu saya coba mengingatkan untuk berfoto.
Jalan Bareng itu…
Kadang membiarkan moment itu menjadi milik kita sendiri dan dilihat kita sendiri itu lebih precious .
Sometimes..If I like the moment, for me, personally.. I don’t like to have the distraction of the camera.. I just want to stay in it.. – Life of Walter Mitty
Proud to be a part of our journey ��
Let's do that again neneng… ����